Lima Ribu Warga Banyuwangi Dilatih Bisnis Bahan Lokal
BANYUWANGI,KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten Banyuwangi memfasilitasi 5.000 warganya untuk mengikuti pelatihan bisnis yang memanfaatkan bahan lokal.
Pelatihan tersebut untuk mendorong perekonomian masyarakat.
Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Pertambangan Banyuwangi Harry Cahyo kepada Kompas.com Sabtu (19/3/2016) menjelaskan pelatihan tersebut salah satu upaya untuk mendorong produksi UMKM yang pemasarannya akan dilakukan melalui situs marketplace UMKM Banyuwangi yang kini sedang dikembangkan desainnya.
"Pelatihan ini diharapkan bisa melahirkan wirausahawan baru," jelasnya.
Menurutnya, hingga pertengahan tahun 2016, akan ada 53 pelatihan yang memanfaatkan bahan bahan lokal seperti membatik, pengolahan komoditas pertanian, ikan laut, hingga pemasaran produk dengan total 5.000 warga yang akan mengikuti pelatihan.
"Pelatihan ini berbasis potensi desa. Desa penghasil buah naga misalnya kami ajarkan bagaimana membuat produk olahannya. Desa yang berada di pesisir, kami datangkan tenaga ahli untuk membekali ketrampilan mengolah ikan," ujar Hary.
Ia mencontohkan pelatihan pembuatan mie dari buah naga di Desa Bulurejo Kecamatan Purwoharjo.
Ketika harga buahnya menurun maka produk olahannya yaitu mie secara ekonomis lebih tinggi harganya.
"Usulan materi pelatihan ini pun datang dari warga desa karena mereka yang lebih tahu potensi daerahnya serta produk lokalnya," jelasnya.
Dia menambahkan, ada 10 bidang keahlian yang bisa diikuti oleh para peserta. Yakni pelatihan batik, teknologi bordir, konveksi, olahan hasil pertanian, dan teknologi agro.
Juga ada pelatihan tentang aneka kerajinan, olahan ikan, pembuatan paving, serta pemasaran produk lewat IT.
Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Pertambangan Banyuwangi Harry Cahyo kepada Kompas.com Sabtu (19/3/2016) menjelaskan pelatihan tersebut salah satu upaya untuk mendorong produksi UMKM yang pemasarannya akan dilakukan melalui situs marketplace UMKM Banyuwangi yang kini sedang dikembangkan desainnya.
"Pelatihan ini diharapkan bisa melahirkan wirausahawan baru," jelasnya.
Menurutnya, hingga pertengahan tahun 2016, akan ada 53 pelatihan yang memanfaatkan bahan bahan lokal seperti membatik, pengolahan komoditas pertanian, ikan laut, hingga pemasaran produk dengan total 5.000 warga yang akan mengikuti pelatihan.
"Pelatihan ini berbasis potensi desa. Desa penghasil buah naga misalnya kami ajarkan bagaimana membuat produk olahannya. Desa yang berada di pesisir, kami datangkan tenaga ahli untuk membekali ketrampilan mengolah ikan," ujar Hary.
Ia mencontohkan pelatihan pembuatan mie dari buah naga di Desa Bulurejo Kecamatan Purwoharjo.
Ketika harga buahnya menurun maka produk olahannya yaitu mie secara ekonomis lebih tinggi harganya.
"Usulan materi pelatihan ini pun datang dari warga desa karena mereka yang lebih tahu potensi daerahnya serta produk lokalnya," jelasnya.
Dia menambahkan, ada 10 bidang keahlian yang bisa diikuti oleh para peserta. Yakni pelatihan batik, teknologi bordir, konveksi, olahan hasil pertanian, dan teknologi agro.
Juga ada pelatihan tentang aneka kerajinan, olahan ikan, pembuatan paving, serta pemasaran produk lewat IT.
No comments:
Post a Comment